Monday, June 23, 2008

Mengenal Database Class pada Joomla! 1.0.x

Tutorial ini mengacu pada Database Class pada Joomla! 1.0.15. Kelas Database (Database Class) pada Joomla! 1.0.x di definisikan dalam file database.php yang berada di folder includes ($root$/includes/database.php). Instance dari kelas ini, $database, dibuat otomatis setiap kali halaman di-load oleh sistem Joomla! berdasarkan variabel-variabel yang ada di konfigurasi Joomla. Anda tidak perlu membuat instance baru dari objek ini, untuk mengaksesnya Anda cukup gunakan $database dalam fungsi yang Anda buat, jangan lupa untuk mendeklarasikan $database sebagai global variable.
function contohFungsi() {
global $database;
}


Sistem kelas database Joomla! 1.0.x mengadaptasi ADOdb database abstraction library (adodb.sourceforge.net). Dan sampai saat ini, Joomla hanya support database MySQL (www.mysql.com).

Berikut ini fungsi-fungsi yang ada di kelas Database.
Silakan klik pada nama fungsi berikut ini untuk keterangan lebih lanjut. (Untuk fungsi yang belum ada link-nya, itu berarti artikelnya belum saya bua atau belum saya publish :)

database
Constructor untuk kelas database.

Thursday, June 5, 2008

Creating an MVC Coldfusion OOP Application - Part 2

Part 1

In this part 2 I discuss the application of choice for this article and why I choose it. It's a short part, but preparation is the key to good planning and any job rushed is a job that could have been done better. So, little at a time and slow as she goes. Let's getter done good yall.

First I though about a store front, I've done plenty and could make an interesting one, but they have also been done before, so..

Then came a great idea, an EBay-like auction site. This would be even better for my article because of all the features; buyers and sellers, products and shopping carts, check outs, payments, and more. I was getting excited a couldn't wait to jump in.

During the planning phase we will go into the details of all the features and functions we want our auction site to have. But for the sake of explaining why this application would be perfect for my purpose lets touch on some highlights.

A site with too few features, a small site with less than a dozen actions, and too few data tables, less than 6 or so, an MVC (model, view, controller) architecture would be overkill. An auction site however can have hundreds of things a user can do, hundreds of pages, and use more than a dozen database tables at the least. And that's just thinking about it. In reality you want to measure the scope or size of the application by the number of business objects and rules it will consist of. This you will find out during the planning and will help you to determine how many components, lines or pages of coding it will take. If your really experienced you can say that it takes approximately X hours to flesh out a basic data table object and you will have X amount of tables, and etc.. You really don't know what architecture structure would be best for an application until the planning is complete. Maybe you don't need OOP or MVC at all. In planning you find out what structural route is best for the size and complexity of the future structure. Kind of like deciding if you will need bulldozers and backhoes or just picks and shovels.

The auction site will offer OOP and MVC such things like objects in the form of users and products and the need for controllers (aka. listeners) to decouple and recouple business rules to separate design from development. And many other interesting facets you may or may not of heard or thought about. Who knows, you might even learn a little bit about design patterns along the way.


Tuesday, June 3, 2008

Here we will tell you how to make a 3d room Photoshop technique in Photoshop

[1] Take a new file of 500 pixels, 500 pixels, of resolution 72 dpi in the RGB mode.

3d-room-photoshop-technique1

[2] Take the Rectangular Marquee Tool create a shape make the new layer and fill with this color coding #b38f53.

3d-room-photoshop-technique2

[3] Take the Polygonal Lasso Tool create a shape make the new layer and fill with White color.

3d-room-photoshop-technique3

[4] Go to Blending Option use the following settings.

3d-room-photoshop-technique4

3d-room-photoshop-technique5

3d-room-photoshop-technique6

[5] Make the copy of the Previous shape layer now clear layer style.

3d-room-photoshop-technique7

3d-room-photoshop-technique8

[6] Go to Blending Option use the following settings.

3d-room-photoshop-technique9

3d-room-photoshop-technique10

3d-room-photoshop-technique11

[7] Take the Polygonal Lasso Tool create a shape make the new layer and fill with White color.

3d-room-photoshop-technique12

[8] Go to Blending Option use the following settings.

3d-room-photoshop-technique13

3d-room-photoshop-technique15

3d-room-photoshop-technique16

[9] Create another shape with the help of Polygonal Lasso Tool.

3d-room-photoshop-technique17

[10] Go to Blending Option use the following settings.

3d-room-photoshop-technique18

3d-room-photoshop-technique19

3d-room-photoshop-technique20

[11] Create another shape with the help of Polygonal Lasso Tool.

3d-room-photoshop-technique21

[12] Go to Blending Option select Stroke Structure these following settings.

3d-room-photoshop-technique22

3d-room-photoshop-technique23

[13] Take the Elliptical Marquee Tool create a shape then make the new layer the right click to select Feather selection use these values.

3d-room-photoshop-technique24

3d-room-photoshop-technique25

[14] Now fill the selection with White color.

3d-room-photoshop-technique26

[15] Change the Blending Mode to Overlay.

3d-room-photoshop-technique27

3d-room-photoshop-technique28

[16] Before we continue further in this Photoshop technique lesson, Here’s how your image will be.

3d-room-photoshop-technique29

free photoshop tutorials

free photoshop watermark

free photoshop logo


Kisah Cinta Sejati

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)... -An-Nur : 26


Namaku Linda dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu di sebuah acara resepsi pernikahan dan kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan dan saat itu ia tahu, inilah wanita yang akan menikah dengannya. Itu menjadi kenyataan dan kini mereka telah menikah selama 40 tahun dan memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu. Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.
Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,”Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian”.

Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita aku harus patuh pada suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang wanita harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dan dia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur.

Ayahku, seorang pria yang masih sehat di usianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali”.

Ayahku menjawab, “aku ingin kau tetap merasa cantik”.
Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yangtak pernah pudar.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”…kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”Aku menggeleng, dan ibuku melanjutkan, “karena aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda Alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

Membiasakan Anak Hidup Bersama Al-Qur'an

Oleh: Zulia Ilmawati (Psikolog, Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga)

Setiap orangtua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Anak shalih shalihah merupakan harta yang paling berharga bagi orangtua. Untuk mendapatkan semua itu, tentu harus ada upaya keras dari orangtua dalam mendidik anak. Salah satu yang wajib diajarkan kepada anak adalahsegala hal tentang al-Quran karena ia adalah pedoman hidup manusia. Rasulullah saw. pernah bersabda (yang artinya): "Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan membaca al-quran karena orang-orang yang memelihara Al-Quran itu berada dalam lindungan singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada perlindungan-Nya; mereka beserta para nabiNya dan orang-orang suci." (HR ath Thabrani).

Allah SWT berfirman:"Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberikan khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." (QS Al-Isra [17]:9)

Sejak kapan al-Quran sebaiknya diajarkan pada anak? Tentu sedini mungkin. Semakin dini semakin baik.

Akan sangat bagus jika sejak anak dalam kandungan seolah-olah calon anak kita itu sudah terbiasa hidup bersama al-Quran; yakni ketika sang ibu yang mengandungnya, rajin membaca al-Quran.

7M Agar Anak Selalu Hidup Bersama al-Quran

1. Mengenalkan.

Saat yang paling tepat mengenalkan alQuran adalah ketika anak sudah mulai tertarik dengan buku. Sayang, banyak orangtua yang lebih suka menyimpan al-Quran di rak lemari paling atas. Sesekali perlihatkanlah al-Quran kepada anak sebelum mereka mengenal buku buku lain, apalagi buku dengan gambar-gambar yang lebih menarik.

Mengenalkan al-Quran juga bisa dilakukan dengan mengenalkan terlebih dulu huruf-huruf hijaiyah; bukan mengajarinya membaca, tetapi sekadar memperlihatkannya sebelum anak mengenal A, B, C. D.

Tempelkan gambar-gambar tersebut ditempat yang sering dilihat anak;

lengkapi dengan gambar dan warna yang menarik. Dengan sering melihat, anak akan terpancing untuk bertanya lebih lanjut. Saat itulah kita boleh memperkenalkan huruf-huruf al-Quran.

2. Memperdengarkan.

Memperdengarkan ayat-ayat al-Quran bisa dilakukan secara langsung atau dengan memutar kaset atau CD.

Kalau ada teori yang mengatakan bahwa mendengarkan musik klasik pada janin dalam kandungan akan meningkatkan kecerdasan, insya Allah memperdengarkan al-Quran akan jauh lebih baik pengaruhnya bagi bayi.

Apalagi jika ibunya yang membacanya sendiri. Ketika membaca alQuran, suasana hati dan pikiran ibu akan menjadi lebih khusyuk dari tenang. Kondisi seperti ini akan sangat membantu perkembangan psikologis janin yang ada dalam kandungan.

Pasalnya, secara teoretis kondisi psikologis ibu tentu akan sangat berpengaruh pada perkembangan bayi, khususnya perkembangan psikologisnya. Kondisi stres pada Ibu tentu akan berpengaruh buruk pada kandungannya.

Memperdengarkan al-Qurari bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja; juga tidak mengenal batas usia anak. Untuk anak-anak yang belum bisa berbicara, insya Allah lantunan ayat al-Quran itu akan terekam dalam memorinya. Jangan aneh kalau tiba-tiba si kecil lancar melafalkan surat al-Fatihah, misalnya, begitu dia bisa berbicara.

Untuk anak yang lebih besar, memperdengarkan ayat-ayat alQuran (surat-surat pendek) kepadanya terbukti memudahkan sang anak menghapalkannya.

3. Menghapalkan.

Menghapalkan al-Quran bisa dimulai sejak anak lancar berbicara. Mulailah dengan surat atau ayat yang pendek atau potongan ayat (misalnya fastabiq al-khayrat, hudan li an-nas, birr al-walidayn, dan sebagainya).

Menghapal bisa dilakukan dengan cara sering-sering membacakan ayat-ayat tersebut kepada anak. Lalu latihlah anak untuk menirukannya. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai anak hapal di luar kepala.

Masa anak-anak adalah masa meniru dan memiliki daya ingat yang luar biasa.

Orangtua harus menggunakan kesempatan ini dengan baik jika tidak ingin menyesal kehilangan masa emas (golden age) pada anak.

Agar anak lebih mudah mengingat, ayat yang sedang dihapal anak bisa juga sering dibaca ketika ayah menjadi imam atau ketika naik mobil dalam perjalanan. Disamping anak tidak mudah lupa, hal itu juga sebagai upaya membiasakan diri untuk mengisi kesibukan dengan amalan yang bermanfaat. Nabi saw. bersabda:

Demi Zat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya hapalan Al-Qur�an itu lebih cepat lepasnya daripada seekor unta pada tambatannya. (HR al-Bukhari dan Muslim).

4. Membaca.

Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka dia.akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa alif-lam-mim adalah satu huruf. Akan tetapi, alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf. (HR at-Tirmidzi).

Sungguh luar biasa pahala dan kebaikan yang dijanjikan kepada siapa saja yang biasa membaca al-Quran. Bimbing dan doronglah anak agar terbiasa membaca al-Quran setiap hari walau cuma beberapa ayat. Orangtua penting memberikan contoh.

Jadikanlah membaca al-Quran, utamanya pada pagi hari usai shalat subuh atau usai shalat magrib, sebagai kegiatan rutin dalam keluarga. Ajaklah anak-anak yang belum bisa membaca untuk bersama-sama mendengarkan kakak-kakaknya yang sedang membaca al-Quran. Orangtua mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kaidah-kaidah dan adab membaca al-Quran.

Untuk bisa membaca al-Quran, termasuk mengetahui kaidah-kaidahnya, sekarang ini tidaklah sulit. Telah banyak metode yang ditawarkan untuk bisa mudah dan cepat membaca. Ada metode Iqra, Qiroati dan sebagainya. Metode-metode itu telah terbukti memudahkan ribuan anak-anak bahkan orangtua untuk mahir membaca al-Quran.

Alangkah baiknya membaca al-Quran ini dilakukan secara bersama-sama oleh anak-anak di bawah bimbingan orangtua. Ketika seorang anak membaca, yang lain menyimaknya. Jika anak salah membaca, yang lain bisa membetulkan.Dengan cara itu, rumah akan selalu dipenuhi dengan bacaan al-Quran sehingga berkah.

5. Menulis.

Belajar menulis akan mempermudah anak dalam belajar membaca al-Quran. Diktekan kepada anak kata-kata tertentu yang mempunyai makna. Dengan begitu, selain anak bisa menulis, sekaligus anak belajar bahasa Arab. Mulailah dengan kata-kata pendek. Misalnya, untuk mengenalkan tiga kata alif, ba, dan dal anak diminta menulis a, ba da (tolong tuliskan Arabnya, ya: a-ba-da) artinya diam; ba-da-a (yang ini juga) artinya mulai; dan sebagainya.

Sesekali di rumah, coba adakan lomba menulis ayat al-Quran. Berilah hadiah untuk anak yang paling rapi menulis. Jika anak memiliki kemampuan yang lebih dalam menulis huruf al-Quran, ia bisa diajari lebih lanjut dengan mempelajari seni kaligrafi.

Rangkaian huruf menjadi suku kata yang mengandung arti bertujuan untuk melatih anak dalam memperkaya kosakata, di samping memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya tentang setiap kata yang diucapkan serta mengembangkan cita rasa seni mereka. Jadi, tidak hanya bertujuan mengenalkan huruf-alQuran semata.

6. Mengkaji.

Ajaklah anak mulai mengkaji isi al-Quran. Ayah bisa memimpinnya setelah shalat magrib atau subuh. Paling tidak, seminggu sekali kajian sekeluarga ini dilakukan. Tema yang dingkat bisa saja tema-tema yang ingin disampaikan berkaitan dengan perkembangan perilaku anak selama satu minggu atau beberapa hari.

Kajian bersama, dengan merujuk pada satu atau dua ayat al-Quran ini, sekaligus dapat menjadi sarana tawsiyah untuk seluruh anggota keluarga. Sekali waktu, tema yang akan dikaji bisa diserahkan kepada anak-anak.

Adakalanya anak diminta untuk memimpin kajian. Orangtua bisa memberi arahan atau koreksi jika ada hal-hal yang kurang tepat. Cara ini sekaligus untuk melatih keberanian anak menyampaikan isi al-Quran.

7. Mengamalkan dan memperjuangkan AI-Quran.

AI-Quran tentu tidak hanya untuk dibaca, dihapal dan dikaji. Justru yang paling penting adalah diamalkan seluruh isinya dan diperjuangkan agar benar-benar dapat menyinari kehidupan manusia.

Sampaikan kepada anak tentang kewajiban mengamalkan serta memperjuangkan al-Quran dan pahala yang akan diraihnya. Insya Allah, hal ini akan memotivasi anak.

Kepada anak juga bisa diceritakan tentang bagaimana para Sahabat dulu yang sangat teguh berpegang pada alQuran; ceritakan pula bagaimana mereka bersama Rasulullah sepanjang hidupnya berjuang agar al-Quran tegak dalam kehidupan.